Not Your First Love
Sulli adalah murid tingkat dua sekolah menengah atas. Dia gadis yang cuek dan mempunyai sedikit teman; Suzy, Krystal, Jiyoung dan Sohyun. Baginya yang paling berharga saat ini adalah pacarnya, Lee Joon. Namun akhir-akhir ini sikap Lee Joon sangat dingin terhadap Sulli dan itu membuatnya frustasi.Akankah ada yang mampu membuat hidup Sulli menjadi lebih istimewa? Orang yang akan membuat hidup Sulli menjadi lebih bermakna... ForewordAku tidak bisa hidup tanpa parfumAku suka warna pinkAku sering menempelkan permen karet di bulu anjingnya Madam JessicaAku yang menabrak kucing Tuan Sooman sampai mati dan menguburkannya di taman komplekAku selalu mencabut bunga anggrek Mrs. Tiffany yang baru mekarAku... aku membenci banyak halAku benci pelajaran olahraga. Aku selalu mencari alasan supaya aku tidak ikut pelajaran olahragaAku selalu mengusahakan supaya datang tepat pada bel jam masuk. Aku selalu jalan dan menaiki tangga pelan-pelan supaya tidak mempunyai waktu luang banyak bersama temankuAku tidak mau berteman dengan merekaSuzy itu bodohJiyoung centilKrystal sombongSohyun playgirlAku ingin berteman dengan semua orang... tapi bahkan nama orang-orang di kelas saja aku tidak hafalAku selalu tidur larut malam karena aku takut... aku sendiriAku menyembunyikan sepatu nenekku setiap kali Ia datang ke rumah. Aku tidak mau dia pulang.Aku benci ibu dan ayahku. Mereka selalu mengajakku untuk ikut ke Amerika dan pada akhirnya kami bertengkar. Aku ingin tinggal disini... bersama Lee JoonLee Joon... Ia menjauh dariku. Aku tidak tahu aku salah apa Minho menatap Sulli dan mendengarkan setiap kata-kata yang keluar mulutnya. Keadaan gadis itu sangat mabuk. Minho sudah tahu Sulli sejak lama namun mereka tidak mengenal satu sama lain. Rumah Minho dan Sulli bertempat bertempat di komplek yang sama. Setahu Minho, Sulli adalah gadis cantik dan populer. Teman Sulli di sekolah adalah gadis-gadis cantik dan selalu menjadi bahan obrolan di sekolah. Ia tidak tahu kalau Sulli mempunyai perasaan seperti itu pada mereka."Kedaiku akan segera tutup. Bisakah kau mengantarnya pulang?" tanya sang wanita pemilik warung kepada Minho."Halo... bisakah kau mengantarnya pulang?" wanita itu bertanya lagi sambil mengibaskan tangannya didepan muka Minho karena Minho tidak kunjung menjawab pertanyaannya.