three (1/1)
SEKUTU “Aku membutuhkan waktu lebih,” katamu setelah memberitahukan yang lain bahwa kamu tahu bagaimana cara menghentikan Alpha yang jahat itu (kamu memutuskan untuk memanggilnya seperti itu) agar tidak berubah menjadi lebih kuat, makhluk paling menakutkan yang pernah kamu lihat. Kemudian kamu memutuskan untuk membuat makan malam.Tao mengikutimu seperti anak anjing yang bingung, dan itu menyadarkanmu satu hal—bagaimana packmu mengetahui setiap gerakan dan tindakanmu jika kamu membutuhkan waktu lebih untuk melakukan pencarian, waktu lebih untuk mengumpulkan informasi, dan ruang lebih untuk mengatur hal yang sudah kamu temukan. Dan kamu menyadarinya saat kamu membuka bungkusan mie setelah memasukkan air yang akan direbus diatas kompor dan Lay berbalik kearah Kai dengan, “Dia tidak akan memberi tahu kita?”Oh.Kamu tidak terbiasa untuk menyampaikan pemikiranmu. Itu aneh, karena Kai dan yang lain tahu betul untuk memberimu ruang tanpa berbicara apapun dan...Pack Kris yang datang ke kota mungkin membuatmu menyadarinya selama ini.“Tidak sampai dia mengumpulkan semua infromasi dan menyusunnya di kepalanya.” Chanyeol memberi tahu mereka semua, memberikan bungkusan pada Baekhyun. Sehun duduk di samping meja di ruang tamu yang hanya terpisah dari dapur oleh barisan meja dapur dan bar kecil, Kai sudah sibuk dengan TV, dan Suho memainkan kakinya dengan Kyungsoo dibawah meja.“Dia juga harus melakukan sesuatu dengan tangannya saat dia berpikir, karena itulah yang membuatnya fokus,” Suho menyelesaikan. Kamu dapat mendengar suara teve dan melihat kearah sana bersamaan dengan Kai yang berbalik dari teve dan melihatmu.“Aku harus, seperti, mengumpulkannya di kepalaku dan menuliskannya dan...” katamu, mencoba menjelaskan kepada mereka dan membuat gerakan memutar aneh di sekeliling kepalamu. “Aku akan memberi tahumu semunya; hanya berikan aku lebih banyak waktu untuk itu.”Mereka setuju dengan itu, meskipun mereka bingung. Kamu membuatkan mereka makan malam, dan itu yang terbesar yang pernah kamu buat, dan pergi ke perpustakaan dengan segera. Kamu membiarkan dirimu tenggelam didalam buku-buku dan mantra-mantra tua, dalam bau tanah dan sesuatu yang pedas. Dalam beberapa hal di ruang tamu semakin berisik, tapi itu seperti suara mereka yang sedang bersenang-senang, jadi kamu tidak berdiri untuk melihat apa yang mereka lakukan. Kyungsoo datang beberapa menit setelah itu dengan makanan, tidak berkata apapun, hanya melihat dari bahumu untuk melihat buku yang sedang kau baca.“Terimakasih,” kau bergumam, melirik kearahnya sebentar, karena kamu sungguh-sungguh. Kyungsoo menepuk bahumu dengan senang.Sejam kemudian kamu memasuki ruang tamu untuk melihat semuanya tergeletak di sofa bertumpuk dengan konyol. Kris duduk disebelah ujung kiri, dengan Luhan dibawah lengannya dan Tao dilantai diantara kakinya. Kepala Xiumin berada dibetis Tao, dan kakinya dipaha Chen; Yixing dengan lucunya terhimpit diantara mereka. Sehun duduk disamping Luhan, meringkuk seperti bola, dagu di lengannya, dan Kyungsoo bersandar padanya tanpa malu, pada dasarnya badannya menutupi Sehun. Kamu tidak terlalu bisa menjelaskan posisi Chanyeol, karena tungkai panjangnya muncul dan menghilang diantara Suho, Kai dan Baekhyun, dan kepalanya terjulur kesamping.Mereka menonton True Blood, dari semua acara, dan otakmu berteriak “Cuteness! Cuteness overload! ABORT! ABORT!” dan kamu mulai mencari ponselmu jadi kamu bisa mengambil gambar mereka. Saat kamu menemukan ponselmu dan membidikkan kearah sofa, semuanya melihatmu dengan bingung, beberapa dari mereka terlihat mengantuk, hanya Kai yang menatapmu.“Jangan,” geramnya, tapi itu tidak membuatmu peduli dengan perintahnya, dan terdapat bunyi dari pengambilan foto dari ponselmu.Kai sudah berdiri dan kamu membuat suara aneh dari tenggorokanmu, yanga mana bukan tawaan, lebih ke kikihan jahil, dan menghindari badannya–dia dengan cepat melompat kearahmu–dengan keapikan yang tidak dapat dipercaya, dan membuat kamu semakin terkikih.“Kau bukan bos ku,” katamu dengan senang, dengan cepat menghalangi ponselmu sebelum Kai mengambilnya. Kamu bahkan tidak bertengkar dengannya kali ini, hanya mendengus saat dia melihat kelayar dan melihat bahwa dia harus memasukkan kode. Hidungnya berkerut dengan lucu dan lagi, kamu merasakan kehangatan darinya.“Hapus itu,” perintahnya, mengembalikannya padamu.“Nah, aku akan menggunakannya sebagai background,” jawabmu, mengangkat bahu dan berpura-pura untuk membuka kunci nya. “Setelah ku pikir ulang, mungkin aku akan memakai wajahmu saja.”Ada tawa tertahan dari sofa dan kamu merasakan dalam dirimu berputar dengan kecintaan dan kesenangan, ada senyuman kecil diwajahmu dan kamu tahu mungkin kamu terlihat seperti orang bodoh sekarang, tapi kamu tidak peduli. Kamu dapat membuat kesal seorang Alpha-Kai-yang-sangat-tenang dan menghibur yang lain—tugas harianmu selesai.Kai dengan bercanda mendorongmu dan bahkan dia terseyum kecil, yang membuat itu lebih baik. Kamu tersenyum lebar padanya dan meletakkan kembali ponselmu dikantong jeans, mengeluarkan lipatan kertas dikantong yang lain.“Baiklah semua,” serumu, mendekat ke meja. “Berkumpul dan kita harus mulai membuat rencana sekarang.”Ada kikihan lain dari sofa saat mereka dengan perlahan mengelilingimu di meja. Kamu melebarkan kertas itu; ada catatan kecil dikiri atas, sebuah simbol besar di tengah dengan Rune disekelilingnya, tanggal, dan gambar kecil yang kamu harus salin dari ingatanmu dan beberapa catatan disebelah kiri.“Jadi dia tidak bisa berubah kapan saja, dia butuh bulan untuk melakukan perubahan, dan dengan itu maksudku dia hanya dapat berubah menjadi serigala utuh saat bulan tepat diatas. Menurut beberapa hal mereka katakan padaku,” – kamu dapat melihat Tao melirik kearah Kris dengan ketakutan di matanya saat menyebutkan para hantu – “Pack jahat itu akan tiba pada hari kamis, dan bulan akan tepat diatas pukul 17:25 di hari itu. Dia akan berubah pada saat itu, tetapi dia juga akan menjadi lemah.”“Apa maksudmu dengan menjadi lemah?” Tanya Kris.“Pada dasarnya semua hal tentang serigala asli itu sangat hebat, tetapi itu butuh waktu untuk berubah dan itu sangat sakit,” kamu terhentak “Seperti, tulang-tulangmu hancur dibeberapa tempat yang menyakitkan.”Ada suara berdesis yang bergema diruangan, semua dari mereka menggerutu bersamaan dari pemikiran tersebut.“Artinya jika kita dapat melakukan sesuatu untuk melawan Pack yang melindunginya dan kemudian mendekatinya, kita dapat mengalahkan dia,” selesaimu, dan lalu itu terjadi padamu –“Apa sebenarnya yang akan kamu lakukan dengannya saat kamu mendapatkannya?” kamu bertanya, menegakkan diri. Kris dan Kai keduanya terlihat tidak nyaman. “Bagaimana dengan kumpulannya?”Semuanya mengalihkan pandangan mereka. Kamu dapat merasakan kegugupan, membuat ujung jarimu terasa gatal, dan kamu ingin mendengar jawabannya, tapi tahu betul bahwa situasi ini sangat sulit untuk seseorang, baik untuk Kai dan Kris.Akhirnya Kai melihat matamu, tapi dia terlihat tidak yakin saat menjawabmu.“Kita harus membunuhnya,” katanya.Hatimu tercekik.“Kita harus, Dal, jangan melihatku seperti itu,” Kai merenung, terlihat gugup.“Aku tidak melihatmu karena dia akan mati, aku tidak peduli apa yang akan terjadi dengannya, dia membunuh ratusan orang,” katamu dengan cepat, “aku melihatmu karena aku tahu apa yang kamu pikirkan.”“Dan apa itu?”“Dengan mengatakan ‘kita’, kali ini maksdumu adalah ‘aku’,” kamu memberitahunya, kemarahan dengan perlahan datang dari hati mu,membuat tenggorokanmu tercekik. “Kamu tidak akan menjadikan dirimu sebagai pembunuh hanya karena kamu merasa bertanggung jawab, Kai.”Setelah itu sunyi. Kai melihatmu dengan mata lebar, dan itu akan menjadi lucu, sungguh, jika mereka tidak terlihat lemah.“Aku tidak-“ cobanya, tetapi tiba-tiba Suho menyenggol Kai dengan sikutnya.“Dude, Kamu begitu,” katanya. Terdengar Kai saat menelan.“Kita disini bersama, kau tak mungkin melakukannya sendiri,” kata Kris, mengerutkan kening dan melihatmu. Itu sangat tidak baik sebenarnya. Kamu sebenarnya berpikir kenapa dia melihatmu seperti itu, tetapi pikiranmu terganggu dengan suara dari komputer di meja Kai.Semuanya sangat bingung karena hal itu dan mungkin untuk tidak memikirkan lelucon anak anjing di kepala mu.“Itu mungkin Ibuku,” kata Kai, mengerutkan kening, dan menghimpitkan dirinya diantara Suho dan Kris untuk mengangkatnya. “Yeah” katanya, melihat fotonya di Skype.“Kami akan memberikanmu privasi-““Tidak perlu,” kamu dan Kai berkata bersamaan.“Panggilan ini biasanya sebentar,” kamu meyakinkan, melipat kertas dari meja dan Kai meng-klik laptop dan ada suara bising dari laptop.“Hey sayang. Kamu dapat mendengarku dengan jelas?” Datang dari laptop, dan kamu dengan cepat berlari menuju perpustakaan untuk mengambil beberapa buku. Saat kamu kembali, anak-anak sudah berada di sofa, tapi kebanyakan menghadap Kai. Saat dia sedang memberitahu sesuatu ibunya memotong dengan “Dimana Dal?” dan kamu dengan berisik menghampiri laptop, dan hampir menjatuhkan semua buku diatas kepala Kai.“Aku disini!” katamu, membungkuk kearah layar jadi dia dapat melihatmu. Ibu Kai adalah satu dari wanita elegan yang kebanyakan orang berteman dengan hukum drama atau yang lain, selalu mengenakan pakaian yang bersih, modern, dan fashionable, matanya besar dan jujur, dan rambutnya selalu rapi sempurna.“Ini dia!” katanya dan kamu merasa pusing dengan suara yang gembira saat melihatmu.“Baiklah, langsung ke intinya.”“Yeah, aku butuh suatu penjelasan darimu,” katamu, membuka buku pertama dan menemukan halaman yang sudah kamu lipat sebelumnya. “Ada mantra aneh yang bercampur dengan druidism; Rune, dan sebuah petunjuk dari sesuatu yang mirip dengan hoodoo? Sungguh, sial-“ kamu menggigit lidahmu, “lembaran yang aku temukan itu gila.”Kai mencoba menahan untuk tidak tertawa disampingmu dan gagal, dan kamu hanya berharap ibunya tidak mendengarnya karena koneksi yang lemah.“Baiklah, aku mulai,” katamu, bergeliat-geliut dibelakang meja Kai untuk mencari posisi yang nyaman didepan kamera. “Aku akan membunuh belakangku seperti ini.”Menghela napas, Kai memutar bangku menghadapmu dan mengangkatmu keatas pangkuannya dengan satu tangan, dan berputar kembali menghadap ibunya, satu tangan berada di pinggangmu.“Ini lebih baik,” kamu menghela napas, bersandar di dada Kai, dan itu sangat hangat dan tidak seharusnya senyaman itu.Lalu kamu membacakan mantra yang akan kamu gunakan untuk mengambil kekuatan Alpha dari Alpha jahat itu, tetapi di waktu yang tepat. Kamu tahu itu tidak akan mempengaruhi Kai atau Kris disaat itu, karena mantra itu hanya bekerja bersamaan dengan Rune dan beberapa bahan lain, tapi kamu dapat merasakan lengannya berkejang di pinggangmu saat kamu perlahan menceritakannya.Ibunya berpikir beberapa menit, dan akhirnya menghela napas.“Aku seharusnya tidak menganjurkanmu untuk menggunakan mantra ini, karena itu bukan hanya petunjuk hoodoo, sayang,” akhirnya dia berkata. Kai terkejang lagi, tapi kali ini lebih kasar, dan kamu bertanya-tanya, dengan malas, jika dia pernah menemui sihir hoodoo untuk bereaksi dengan kuat pada pernyataan sederhana tentang itu. “Dan itu mempengaruhi satu pikiran dengan sangat kuat saat menggunakannya. Tapi itu mantra yang kuat, dan mempunyai semua yang kamu butuhkan untuk.. yaa, mengalahkan bajingan itu.”“Akankah itu menghancurkan… Sihirya?” tiba-tiba Kai bertanya, anehnya suara dia serak.“Sihir, tidak, mungkin akan membuatnya lebih kuat lagi,” jawab ibunya dengan serius. “Pikirannya, itu lain cerita.”. Kai tegang. Kamu meremas lengannya meyakinkan.“Hoodoo memperlihatkan sesuatu yang tidak terlihat,” kamu menjelaskan, menghentikan dirimu dari memutarkan matamu. “Hal yang biasa aku lihat saat pergi... Ghost Walking, seperti yang Kris sebutkan, aku pernah melihatnya di dunia asli juga.”“Dan itu membuat sepenuhnya diterima?” Kai melihatmu, dan kamu menyadari seberapa dekatnya kamu. Kamu dapat melihat iris matanya, rambutnya yang halus, bibirnya yang tebal dan lebar, bahu yang kuat, dan otot lengannya yang sedang mendekapmu, begitu terus menerus, bahkan kamu tidak perlu menggunakan kekuatanmu untuk menahan.“Itu membuatnya tidak terlalu menyeramkan,” kamu berusaha mengatakannya, “Karena aku sudah pernah berurusan dengan hantu sebelumnya. Aku melihatnya juga. Aku hanya akan melihatnya lebih banyak dari mereka.”Sejujurnya, pemikiran itu menakutkan; tetapi jika itu satu-satunya cara untuk menghentikan Minjae, itu tidak masalah. Resiko kehidupan dan hidup seseorang lebih penting daripada jiwamu yang tenang atau apapun kamu menyebutnya.“Saat sedang tidak sadar,” Kai berkata, lebih seperti mendesis, sungguh, dan kamu dapat merasakan kukunya menusuk pinggulmu, dan wow, jangan kesana.“Okay, pertama-tama, aku akan memutuskan aku akan menggunakan mantra hoodoo atau tidak,” katamu. ” Kedua, ow, Kai, kukumu, jangan ber’serigala’ padaku, aku masih seorang manusia.”Dia melihat telapaknya dengan bingung dan merenggangkan jari-jarinya. Kamu memutar kearah kamera lagi, memutar matamu, tapi ibu kai terlihat gugup.“Dal, cari mantra lain,” paksanya. “Aku juga akan mencarinya. Aku yakin pasti ada mantra lain yang sama kuatnya.”“Ya bu,” katamu lembut, tiba-tiba lelah dengan semuanya.“Kai sayang.” dia berkata pada Kai, “Beritahu kami jika kalian ingin kami datang. Beberapa pertolongan mungkin akan, ya…”“Membantu,” katamu, membuatnya tersenyum sedikit.“Ya.”Kamu menghabiskan tujuh menit yang tersisa membicarakan Pack lain yang mungkin bisa membantu dan tentang pergerakan Alpha jahat ke Kota. Lalu Kai bertanya tentang adik lelakinya dan percakapan ini mengarah ke topik keluarga; kamu membiarkan dirimu terbuai dengan suara lembut Kai di telingamu, napasnya yang kuat, dadanya yang naik turun, dan kamu ingat mimpi tentang es krim sebelum kamu tertidur sepenuhnya. * Kamu terbangun karena suara bising. Kamu dapat merasakan sesuatu yang bergerak dan hangat dibawah kepalamu dan dibelakangmu, mendengar lembaran yang tergesek saat kamu menggerakkan tanganmu. Saat kamu membuka mata, kamu melihat bahu seseorang yang lebar, berotot didalam kaos putih dan ada seseorang yang mendekapmu, bukan hal yang biasa—itu pernah terjadi lebih dari tujuh kali sebelumnya, saat Pack sedang menginap di rumah Kai.Perlahan kamu bangun, dan melihat Chanyeol yang mendekapmu. Kamu melihat sekeliling; Tao, Sehun dan Luhan tidur di lantai, dengan lurus sempurna, Chen hampir terjatuh dari pinggiran bangku, sisanya tidak terlihat. Kamu dan Chanyeol masih berada di sofa, dimana sekarang melebar jadi semua bisa masuk, dan saat kamu melihat kebelakang lagi kamu melihat Kris mendekap Luhan.Alismu menaik karena kamu pernah didekap beberapa kali, tapi tidak pernah melihat yang lain mendekap satu sama lain; Luhan terlihat seperti malaikat, dan meskipun lumayan berotot, dia terlihat lembut disamping Kris, yang dengan lembut bernapas ke lehernya.Kamu mendengar Chanyeol mendengus dan memutar untuk melihatnya. Dia masih mengantuk, matanya terbuka sedikit, dan dia terlihat bodoh seperti biasanya.“Ada apa dengan mereka?” bisikmu.“Aku pikir mereka tidak tahu kalau mereka berkencan,” Chanyeol menjawab, membuat gerakan seperti dia merahasiakannya, dan mengedipkan sebelah matanya.Kamu melihat kearah Luhan dan Kris sekali lagi dan mencoba mengingat kembali bagaimana mereka bertingkah setelah Kris datang ke Kota, tetapi kamu tidak terlalu memperhatikannya.Kamu melihat kearah jam untuk melihat sudah pukul enam pagi. Kamu menghela napas.“Aku akan mandi,” katamu, “dan pulang kerumah untuk mengambil pakaian dan buku-buku.”Dan kamu sadar kamu tidak memberi tahukan ibumu bahwa kamu menginap dirumah Kai dan kamu menyumpah, menc