Be A Better Person (1/1)
Nichkhun baru saja menyelesaikan koferensi pers untuk drama terbarunya yang berjudul Magic School. Dan sekarang ia memutuskan untuk pulang ke apartemen kecil yang dibelinya beberapa bulan yang lalu untuk beristirahat. Sesungguhnya ia cukup lelah dengan semua rutinitas dunia entertainer ini. Ia merasa seperti tidak memiliki ruang gerak karena semua yang dilakukannya seolah-olah diawasi oleh banyak mata. Tak hanya sekali-dua kali ia menyesali keputusannya untuk menjadi seorang entertainer. Tapi ia selalu menanamkan keyakinan pada dirinya sendiri bahwa ini adalah jalan yang dipilihnya. Ia bisa mengenal banyak orang-orang baik seperti para member 2PM berkat keputusannya untuk menjadi seorang entertainer. Walaupun tak bisa dipungkiri bahwa kadang kala ia merindukan saat-saat dimana ia bisa bebas melakukan apapun tanpa ada seorangpun yang mengawasi setiap gerak-geriknya. Nichkhun merebahkan tubuh lelahnya di ranjang besar miliknya, dan tak berselang lama, dengkuran halus mulai terdengar dari mulut laki-laki bermata besar tersebut. ~2PM~ Sinar matahari menyeruak masuk melalui bias jendela kaca yang kordennya tersingkap, dikarenakan Nichkhun yang lupa menutupnya tadi malam karena terlalu lelah. Ia mengernyit merasakan hangatnya sinar mentari yang menerpa wajahnya. Ia kemudian menggeliat sebentar sebelum akhirnya membuka kedua kelopak matanya. Ia menghela nafas sesaat saat menyadari waktu telah kembali bergulir menjadi pagi hari. Ia bahkan berfikir mengapa malam terasa begitu singkat? Ia seperti baru saja tertidur beberapa menit yang lalu, dan hari telah berganti. Dengan malas ia bangun dan beranjak dari ranjang empuknya. Ia kemudian melangkah gontai menuju kamar mandinya. Tapi baru setengah jalan ia berhenti saat melihat ponselnya berkedip, tanda ada sebuah pesan yang masuk. Ia mengurungkan niatnya untuk berjalan menuju ke arah kamar mandi dan malah meraih ponselnya dan kembali duduk di tepian ranjangnya. Di layar berukuran 5 inci itu, Nichkhun bisa melihat sebuah pesan yang dikirim oleh member tertua 2PM, Minjun. Dalam pesan itu Minjun mengatakan akan sampai di apartemennya sekitar 45 menit lagi karena jalanan cukup macet di jam-jam kerja seperti ini. Ia dan Minjun memang mempunyai jadwal yang sama pagi ini, yaitu interview untuk acara yang mereka bintangi bersama beberapa waktu yang lalu, Experience The Real Thailand. Jadi Minjun menawarkan diri untuk memberi tumpangan, mengingat Nichkhun memang sangat jarang mengemudi sendiri saat pergi kemanapun, karena ia lebih sering dijemput oleh Managernya ataupun menggunakan taksi saat bepergian. Setelah selesai membalas pesan dari Minjun, Nichkhun berniat untuk melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda karena mendapat pesan dari Minjun tadi, yaitu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tapi ia kembali mengurungkan niatnya saat ia teringat bahwa artikel untuk drama terbarunya dirilis pagi ini. Ia segera membuka aplikasi browser di ponselnya dan mengetikkan judul drama yang dibintanginya dalam laman mesin pencari di browsernya. Tak menunggu lama, semua artikel tentang drama itupun terpampang di layar ponsel pintar miliknya. Ia membuka dan membaca salah satu artikelnya, tak lupa membaca komentar netizen tentang artikel tersebut. Setelah beberapa saat, ia meletakkan ponselnya dan menuju ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya. ~2PM~ Minjun melemparkan senyum lebarnya pada Nichkhun saat laki-laki asal Thailand itu memasuki mobilnya. Setelah memastikan Nichkhun memasang sabuk pengamannya dengan benar, Minjun segera menekan pedal gasnya dan melaju membelah jalanan kota Seoul yang cukup padat pagi ini. "Kau tahu Khun? Karena program ini, mulai banyak hottest yang menjadikan kita sebagai pasangan. Bahkan banyak sekali meme-meme lucu yang beredar. Perutku sampai sakit karena terlalu banyak tertawa saat aku membaca respon penggemar tentang acara kita." Minjun tertawa lepas setelah ia menyelesaikan kalimatnya. Tapi ia segera menoleh saat ia tak mendapatkan respon apapun dari teman satu grupnya tersebut. Laki-laki asal Daegu itu melihat Nichkhun tengah menatap keluar jendela mobilnya. Tatapannya menerawang, seperti memikirkan sesuatu, tapi Minjun sama sekali tidak memiliki gambaran apa yang tengah dipikirkan oleh laki-laki yang bernama lengkap Nichkhun Buck Horvejkul itu. "Hey, kau baik-baik saja?" Minjun menepuk lutut Nichkhun pelan untuk mengalihkan perhatiannya. Tapi Minjun dibuat heran saat Nichkhun terlonjak kaget akibat tepukan pelan yang ia lakukan barusan. "Ah maaf, apa aku mengagetkanmu Khun?" Nichkhun mengalihkan pandangannya dari kaca jendela mobil menuju wajah Minjun yang kini tengah memperlihatkan ekspresi menyesalnya. "Ah tidak apa-apa Minjun-ah. Aku hanya sedikit melamun tadi." "Apa yang kau fikirkan Khun?" tanya Minjun lagi. "Bukan apa-apa. Aku baik-baik saja. Jangan khawatir." "Kau yakin?" dan anggukan dari Nichkhun membuat Minjun menyerah untuk menanyai teman satu grupnya itu lebih lanjut. ~2PM~ Interview berjalan dengan cukup lancar. Minjun dan Nichkhun sama-sama melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Dan sekarang mereka tengah berada di salah satu ruang tunggu di kantor TvN karena mereka masih ada sesi pemotretan setelah ini. Nichkhun mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Ia kembali membuka artikel-artikel yang mengulas tentang drama yang tengah dibintanginya saat ini. Dan matanya kembali tertuju pada kolom komentar yang berada di bawah artikel tersebut. 'Aku yakin orang-orang tahu kau orang non-Korea yang mengemudi saat mabuk.' 'Aku yakin mereka tahu kau non-Korea tapi tidak tahu kau berasal dari Thailand.' 'Tapi mereka tahu kau mengemudi sambil mabuk.' Begitulah beberapa tanggapan netizen yang terpampang di kolom komentar artikel tersebut. Nichkhun baru saja akan membuka artikel yang lain saat seseorang mengambil ponsel itu dari tangannya. "Tidak baik membaca komentar buruk sendirian Khun. Seharusnya kau mengajakku agar kita bisa memaki mereka bersama-sama." walaupun Minjun mengatakannya dengan nada bergurau, tapi Nichkhun tahu, member tertua 2PM itu peduli padanya. "Aku hanya ingin mengintrospeksi diri Minjun-ah." "Apa kau belum melakukan itu 5 tahun yang lalu? Kukira kau menangis saat itu karena kau menyesal telah melakukan kesalahan waktu itu? Dan seingatku kau berjanji tak akan mengulanginya lagi. Apa aku yang salah?" tanya Minjun dengan nada polos yang sangat dibuat-buat. Nichkhun menggeleng pelan. "Aku memang telah melakukannya 5 tahun yang lalu Minjun-ah, tapi kurasa memang inilah hukuman untukku, untuk kesalahan yang telah kuperbuat di masa lalu. Aku memang pantas mendapatkan semuanya karena aku memang bukanlah orang yang baik." Minjun memutar bahu Nichkhun agar mengarah kepadanya. Ia kemudian menatap mata besar Nichkhun dengan sorot mata teduh yang bisa memberikan ketenangan pada siapapun yang melihatnya, tak terkecuali Nichkhun. "Tak ada orang yang sepenuhnya baik Khun. Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Yang membedakan baik dan tidaknya seseorang adalah, apakah ia menyesali kesalahan yang telah dilakukannya, dan apakah ia mau memperbaiki diri dan menjadi orang yang lebih baik kedepannya." "Tapi tak semua orang bisa berfikiran sama denganmu Minjun." kekalutan terpancar jelas di sorot mata Nichkhun. "Maka jangan fikirkan orang-orang itu. Fikirkan saja orang-orang yang selalu ada di sisimu, yang selalu mendukungmu, dan selalu menuntunmu untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka lebih berharga daripada semua kekhawatiranmu tentang pendapat orang-orang di luar sana yang sama sekali tak tahu apa-apa tentang dirimu Khun," Nichkhun kembali menundukkan kepalanya. Sebulir air mata jatuh menetes di pangkuannya. Beberapa menit berlalu dalam diam, hingga akhirnya Nichkhun membuka suaranya. "Terima kasih karena kau dan semua member 2PM selalu berada di sisiku, menggantikan sosok keluarga yang tak bisa berada di sisiku saat aku tengah menghadapi masalah. Dan terima kasih karena kalian selalu mendukungku selama ini. Aku tahu aku hanyalah orang asing yang mencoba mencari peruntungan di negeri ini, tapi aku tak menyangka aku akan mendapatkan keluarga baru yang sangat peduli padaku di sini. Sekali lagi terima kasih." sebulir air mata kembali luruh dari mata besar itu. "Keluarga sudah sepantasnya saling memberikan dukungan Khun. Aku dan member lainnya juga bersyukur bisa bertemu dengan orang sebaik dirimu. Bahkan kuyakin Taecyeon yang tengah berada di barak pelatihan pun akan mengatakan hal yang sama. Kau adalah bagian dari kami Khun. Kami sama sekali tidak menganggapmu sebagai orang asing. Jadi bersemangatlah," senyuman hangat dari Minjun menghantarkan kehangatan tersendiri di hati Nichkhun, dan tanpa sadar ia ikut tersenyum. "Sebaiknya kita lanjutkan pekerjaan kita Khun. Sepertinya sejak tadi Coordi-noona terus mengintip dari balik pintu karena ingin memanggil kita untuk melakukan pemotretan, tapi ia segan karena sepertinya ia melihat kita yang tengah berbincang serius." cengiran terlukis apik di bibir laki-laki bernama lengkap Kim Minjun tersebut. "Ah benarkah? Kita harus meminta maaf kalau begitu." Nichkhun menggaruk belakang kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Mereka kemudian berjalan keluar ruang tunggu tersebut untuk menuju studio pemotretan. ~fin Daaaaannnn...... saya malah membuat ff baru, bukannya melanjutkan MPS atau ff saya yang lain. *pundung* Salahkan otak saya yang males untuk membuat deskripsi untuk kelanjutan MPS, dan malah terfikirkan ide untuk ff ini karena melihat sebuah artikel di instagram. Kenapa saya membuat ff ini? Karena saya memang sedikit sensitif dengan hal seperti ini. Jujur saya juga pernah melakukan kesalahan yang besar, tapi saya juga telah menyesalinya, dan berusaha sekuat mungkin untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Tapi disaat ada orang yang kembali mengungkit ttg hal itu, itu spt membuka kembali luka lama yg sudah mulai sembuh. Mereka tidak tahu betapa kalutnya perasaan kita saat kita menyadari apa yang kita lakukan adalah salah. Tapi mereka dengan gampangnya mengungkit-ungkit soal itu seolah hal itu bukanlah masalah yang besar. Dan itu membuat saya sedikit kesal. So, inilah hasil kerja kilat saya. See you in another ff ^^