Refresh

This website personalshopper.top/read-41315-249816.html is currently offline. Cloudflare\'s Always Online™ shows a snapshot of this web page from the Internet Archive\'s Wayback Machine. To check for the live version, click Refresh.

First Snow (1/1)

Sehun menapakkan kakinya di sekitar hongdae. Menurut perkiraan , hari ini akan turun salju pertama di bulan Desember ini.  ia mencari sebuah toko yang mejual pernak-pernik natal. Begitu banyak toko seperti itu saat menjelang natal seperti ini. Ia mengusap tangannya kedinginan.Kemudian, ia mendapati satu toko yang tidak asing. Dengan mantap, ia memasukki toko tersebut. Sekilas memori tentang dirinya dengan seseorang di toko tersebut membuatnya menghela nafas.‘sudah tepat 2 tahun’ katanya dalam hati.Ia lalu mengambil beberapa pernak-pernik natal dan membandingkan beberapa hiasan satu dengan hiasan yang lainnya. Ia cukup terlihat frustasi. “seharusnya Suho hyung ikut denganku tadi” Gumamnya. Ia teringat kejadian tadi pagi. Ia kalah dalam permainan gunting,batu,kertas  dengan para hyungnya sehingga ia harus membeli beberapa pernak-pernik natal untuk menghias kamar apartemen mereka.Ia akhirnya menuju ke meja kasir dan membayar pernak-pernik tersebut.Tiba-tiba, ia melihat sebuah pahatan yang membuatnya kembali kepada kejadian 5 tahun lalu.Saat itu, di tengah taman musim dingin, ia sedang berjalan bersama orang yang paling berharga baginya di dunia ini, LuHan. Perbedaan umur mereka 4 tahun. Dan ia lebih muda daripada LuHan. Tetapi, sifat imut dan polos LuHan benar-benar membuat Sehun menyukainya. SeHun ingin menjaganya. Baginya, LuHan lebih dari sekedar sahabat.“aku haus dan ini dingin” kata LuHan sambil menggigil.“aku tahu. Sepertinya kita harus mampir dan membeli sebuah bubble tea.” Kata sehun sambil tersenyum.“bubble tea? Tapi ini musim dingin!”seru Luhan kaget sambil menoleh ke arah sehun.“kau bisa membuang es batunya, hyung.” Sehun tersenyum menenangkan sambil menahan rasa dingin.“tapi ,sebaiknya..” sebelum luhan menyelesaikan kalimatnya, sehun sudah menariknya lebih dulu ke dalam sebuah café bubble tea langganan mereka .Setelah mereka memesan sebuah bubble tea hangat, mereka mencari tempat duduk di pojok, tempat favorit mereka.“sehun, kau serius ini enak?” Tanya luhan tidak yakin sambil melihat bubble tea taro itu dan sehun bergantian.“percaya saja , hyung.” Jawab sehun sambil menyedot bubble tea hangat itu. “hangat” katanya setelah meneguk bubble tea tersebut.“kau serius?” mata luhan membesar.Kepolosan luhan ini membuat sehun terkekeh. “hyung,berhentilah bicara dan minumlah bubble tea itu.” Kata sehun.Luhan menyedot  bubble tea tersebut dengan tidak yakin. Tetapi akhirnya, “aku tidak pernah tahu bahwa bubble tea tanpa es batu rasanya akan seenak ini”.“lihat, aku sudah bilang sejak awal kan?” Tanya sehun.“bubble tea itu memang minuman terenak sedunia!” seru luhan sambil mengunyah bubblenya.“kau selalu mengatakan itu setiap kali kita meminum bubble tea, hyung.” Kata sehun.“karena bubble tea itu memang sangat enak!” kata luhan bersemangat. Sementara sehun hanya terkekeh. Sehun keluar dari toko itu dan bergegas untuk pulang ke apartemennya saat ia meyadari bahwa ari sudah semakin sore. Di perjalanan, ia melihat sebuah gantungan rusa di sebuah toko aksesoris. Rusa itu persis seperti gantungan rusa yang ia berikan kepada Luhan 4 tahun yang lalu.Musim panas itu, seperti layaknya sepasang adik kakak, sehun dan luhan pergi ke Disneyland saat mereka berlibur ke amerika. Mereka bermain begitu banyak permainan. Luhan sesekali mengeluh bahwa ia sudah tak kuat lagi untuk menaikki apa-apa , tetapi sehun memohon dan memaksanya terus-menerus sampai luhan akhirnya tidak dapat menolak untuk menerima ajakkan sehun.Pada akhir hari, mereka akhirnya memasukki toko oleh-oleh atau semacamnya.“hyung, aku akan membelikkan gantungan ini kepadamu” kata sehun sambil memegang sebuah gantungan boneka bambi.“kenapa kau memilihkan bambi untukku?” Tanya luhan heran.“karena kau mirip bambi.” Jawab sehun santai.“jadi, kau mengatakan bahwa aku mirip dengan seekor rusa, begitu?” Tanya Luhan.Sehun hanya mengangguk sambil terkekeh.“baiklah aku akan membelikanmu sesuatu yang mirip epertimu lain kali. Semua karakter disini terlalu imut untuk disamakan denganmu.” Kata luhan.“apa maksudmu ,hyung?”“tenang saja.”Pada akhirnya, gantungan bambi itu pun dibawa kemana saja oleh luhan. Bukan karena boneka itu imut atau lucu atau sebagainya. Tetapi, karena itu merupakan pemberian sehun. Sehun kembali tersenyum sejenak sambil mengamati boneka bambi tersebut. Ia kembali tersadar dan segera berlari menuju halte bus.Tanpa sadar, perjalanan yang cukup panjang dari Hongdae menuju apartemen membuat sehun merasa sangat bosan.  Ia kemudian membuka ponselnya untuk menghindari rasa bosan. Ia melihat kalender dan semua jadwal. Pada bulan januari, kyungsoo dan jongin akan berulang tahun. Dua orang di bulan yang sama. Begitu pun dengannya, ia dan luhan lahir di bulan yang sama. Pikirannya melayang kepada 3 tahun yang lalu. Hari itu, tepat tanggal 12 april, hari ulang tahun sehun, saat itu luhan memaksa menginap di apartemennya selama 1 minggu. Tujuannya adalah untuk merayakan ulang tahun sehun. Semua orang sudah terlelap saat itu.“sehun-a! selamat ulang tahun!” Kata Luhan tepat jam 00.00 pada tanggal 12 april sambil membawa sebuah kue dilengkapi dengan lilin-lilin yang menjadi satu-satunya penerang ruangan malam itu.“terima kasih hyung!” seru sehun semangat.“tiuplah lilinnya.” Perintah luhan.Sehun meniup lilin di kue itu .  sebelumnya , ia menutup matanya dan mengucapkan permohonan. ‘semoga aku bisa bersama luhan hyung selamanya.’Kemudian, mereka bertukar cerita sampai jam 4 subuh. Dan paginya, luhan sudah tertidur di pundak sehun.8 hari setelah 12 april, 20 april yang merupakan hari ulang tahun luhan, sehun melakukan hal serupa. Ia meminta untuk menginap di apartemen luhan untuk merayakan hari ulang tahun luhan. Sehun tahu bahwa luhan menyukai bubble tea dengan sangat. Sama seperti dirinya. Maka ia membawa beberapa gelas bubble tea untuk diminum bersama luhan malam itu.“selamat ulang tahun hyung!” seru sehun.“apa? Tidak ada kue?” Tanya luhan.“aku cukup memberikanmu sebuah kecupan dan bubble tea kan?” Tanya sehun sambil terkekeh.“tapi..” kata-kata luhan terpotong. Sehun memberikan sebuah kecupan di pipi luhan. Wajah luhan langsung memerah menahan malu.“hey, apa-apaan!” serunya dengan nada marah untuk menutupi rasa malunya kepada sehun.“bubble tea!” sehun mengeluarkan sebuah gelas berisi taro bubble tea yang ia beli dari toko langganan mereka.“kau..” luhan kangsung merampas bubble tea itu dari tangan sehun. ia menancapkan sedotan dan menyedot bubble tea tersebut. Ia benar-benar terlihat salah tingkah sehabis sehun menciumnya tadi. Sedangkan sehun hanya terkekeh. Sama seperti ulang tahun sehun, mereka akhirnya tertidur saat waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Sehun membuka matanya dan menghela nafas. ‘semuanya berubah sejak 2 tahun yang lalu.’---Luhan terbangun dari tidurnya.  Ia membuka ponselnya dan mendapatkan bahwa ini sudah pukul 3 sore. Ia mendesah. Seandainya saja ia tidak bergadang untuk menonton bola semalam, ia pasti tidak akan bangun dari tidurnya sesore ini. Ia teringat bahwa 5 tahun yang lalu ia juga pernah mengalami hal serupa. Ia tidur jam 4 pagi hanya untuk menonton bola dan terbangun keesokan harinya saat hari sudah menjelang sore. Bedanya, dulu, ia melakukan hal ini bersama sehun.5 tahun yang lalu, hari itu sehun menginap di rumah luhan untuk menyaksikan pertandingan bola bersama-sama.“hyung,kapan pertandingannya akan mulai? Aku sudah mengantuk.” Kata sehun sambil menyandarkan kepalanya di tembok.“menurut jadwal, akan mulai 12 menit lagi.” Jawab luhan.“12 menit lagi?” Tanya sehun.“iya. Kau sudah mengantuk? Kau bisa tidur duluan sehun-a.” kata luhan.“tidak.a ku tidak akan tidur. Aku sudah berjanji untuk menemanimu.” Kata sehun sambil menguap lebar-lebar.“kau serius?” Tanya luhan.“iya.”Tidak lama kemudian, sehun sama sekali tidak membalas panggilan luhan. Ia tertidur sangat pulas seperti seorang bayi. Luhan hanya tersenyum dan mengangkatnya ke atas kasur sedangkan luhan menonton bola sendirian sampai jam 4 pagi sendirian ditemani oleh suara dengkuran sehun. ---2 tahun lalu.Sehun terlalu sibuk terhadap ujiannya sehingga waktunya dengan luhan semakin sedikit. Ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman seumurnya, tao. Saat itu, mereka berdua belajar sangat giat menjelang kelulusan. Sesekali, sehun merindukan luhan. Tetapi , saat sehun mengatakan bahwa ia mempunyai waktu luang dan mengajak luhan untuk bertemu di toko bubble tea, luhan selalu menolak.“hyung!mari kita minum bubble tea bersama-sama” ajak sehun lewat telepon.“maaf, aku tidak bisa . hari ini aku harus menemani xiumin pergi. Aku sudah berjanji kepadanya.” Kata luhan.“ah.. baiklah. Aku akan meneleponmu lain waktu.” Kata sehun.“ah..kau sebaiknya lebih fokus kepada ujianmu sehun-a. ingat, aku akan selalu mencintaimu, mendukungmu, dan bersamamu.” Kata luhan memberikan semangat.“terima kasih hyung. Aku akan lulus dengan nilai baik!” seru sehun.Hari-hari terus berlanjut seperti itu. Setiap kali sehun mengajak luhan untuk pergi keluar, maka luhan akan mengatakan bahwa ia mempunyai janji dengan xiumin. Begitu juga dengan luhan. Setiap kali luhan tidak mempunyai janji dan merindukan sehun, maka sehun sedang sibuk belajar. Atau, bermain dengan tao.Sampai pada akhirnya, mereka berhenti untuk saling mengajak bertemu. Percakapan mereka menjadi kelam.“hyung, apa kabar?” Tanya sehun dengan suara bergetar. Ia sangat merindukan luhan saat itu. Ia ingin memberitahu kepada luhan bahwa ia sudah mendapatkan nilai bagus di ujian.“baik. Bagaimana denganmu, sehun-a?” Tanya luhan.“sama denganmu. Ah..aku mendapatkan peringkat 5 besar.”“benarkah? Sehunku memang hebat!” seru luhan.“ah hyung, aku.. apakah tanggal 4 nanti kau ada janji?” Tanya sehun. Ia ingin mengundang luhan ke acara kelulusannya.“4? Maaf. Aku sudah ada janji dengan xiumin. Mungkin kita akan bertemu di lain hari. “ kata luhan.“begitu? Baiklah hyung. Selamat bersenang-senang!” seru sehun sambil menutup telepon.Sejak saat itu, hubungan mereka mulai renggang. Mereka sama sekali tidak bertemu selama berbulan-bulan. Sehun mencoba untuk mengunjungi apartemen luahn sekali-sekali. Tetapi, ia tidak pernah menemukan luhan disana.Begitu juga dengan luhan. Ia sering mengunjungi apartemen sehun. Tetapi ,ia selalu datang pada waktu yang salah.sampai akhirnya , mereka bertemu di waktu,tempat dan keadaan yang salah.Hari itu, pertengahan musim panas. Tepat 2 bulan setelah mereka tidak bertemu satu sama lain.Sehun menyusuri jalan dan toko-toko sendirian. Sehun sudah menelepon luhan untuk bertemu. Tetapi, luhan mengatakan bahwa ia sedang mendapatkan tugas atau apalah itu.‘Luhan sedang mendapatkan tugas. Bukan bersama xiumin kan?’ kata sehun dalam hatinya.Ia benar-benar merasa di tipu saat ia melihat luhan dan xiumin sedang meminum bubble tea di tempat langganan mereka.Saat itu, luhan dengan jelas melihat sehun disana. Berdiri . terdiam. Dan emosi. Luhan tahu bahwa sehun sangat marah padanya. Luahn segera keluar dan mengejar sehun .“sehun!” seru luhan.“hyung, sebaiknya, kita jangan berkomunikasi lagi.” Kata sehun. Sedangkan luhan hanya bisa terdiam. Ia sendiri menyesal ia telah berbohong kepada sehun.“sehun-a..” kata luhan.“hyung, kita dipisahkan oleh takdir.” Kata sehun.---- Pertemuan mereka terjadi lagi pada saat natal tahun yang sama. Saat itu, sehun yang sedang sendirian menyusuri kota, melihat luhan dan xiumin sedang tertawa terbahak-bahak. Dulu, sehun sempat berpikir bahwa senyuman dan tawa luhan yang seperti itu hanya untuknya seorang. Tetapi ternyata, ia sudah menemukan penggantinya.Saat itu, mata mereka bertemu. Tetapi, tidak ada yang berani memulai permbicaraan. Mereka hanya saling menatap , kemudian berlalu.Seperti itulah akhir kisah bahagia mereka.---Sehun menyadari air matanya menetes saat mengingat tentang luhan.Sehun berhenti di satu halte sebelum halte apartemennya. Ia merasa ingin sekali meminum segelas bubble tea hangat. Ia berlari menuju toko bubble tea langganannya. Belakangan ini, ia sudah jarang sekali menghampiri toko tersebut.Tepat saat ia hendak membuka pintu masuk, seseorang membuka pintu kaca itu juga dari dalam. Sepertinya ia hendak keluar. Sehun menangkap mata orang itu dan orang itu adalah Luhan.Tepat saat itu, salju pertama di bulan desember turun dengan indah. Seakan mengejek pertemuan kembali itu. Tatapan mereka berdua fokus kepada salju-salju itu.Setelah beberapa menit, sehun dan luhan saling bertatapan.  Luhan memutuskan untuk mundur dan membiarkan sehun masuk terlebih dahulu.Sehun membuka pintu toko bubble tea tersebut. Dan menghentikan langkahnya tepat di depan luhan.“halo” ucapnya.Luhan yang hanya bisa terdiam membalas sapaan itu. “halo” tetapi, mata mereka masih terlalu takut untuk bertemu lagi.“terima kasih sudah menemaniku melihat salju pertama.” Kata sehun.Luhan menahan air matanya. “kau juga. Aku berterima kasih.” Katanya.“aku akan pergi.” Kata luhan sambil membuka pegangan pintu.“hyung, bisakah kau tinggal sebentar?” Tanya sehun tanpa beranjak dari tempatnya sedari tadi.Luhan terdiam . “tentu saja.” Jawabnya.Mereka berjalan menuju meja yang terletak di ujung ruangan. Meja mereka.Mereka terlihat sangat canggung satu sama lain. Sehun menyedot bubble teanya.“orang macam apa yang berjalan sendirian di hari turunnya salju pertama .” kata luhan sambil mendengus.“aku tidak sendirian saat menyaksikan salju pertama. Aku bersamamu, bukan?” tanya sehun.“kau benar” kata luhan.“dimana xiumin hyung?” Tanya sehun.“dia pindah ke busan.” Jawab luhan. “bagaimana dengan tao?”“dia pindah ke china.” Kata sehun.“aku tidak menyangka aku akan bertemu dengamu lagi.”“sepertinya takdir ingin mengejek kita.”Setelah itu, mereka berdua kembali terdiam.“hyung, bisakah kau bertanya kepadaku ‘sehun-a apa kabarmu’?” kata sehun sambil menatap bubble teanya.Luhan terdiam.“bisakah kau mengucapkan ‘selamat hari natal, sehunku!’”? kata sehun lagi. “kau tahu. Aku sangat mengharapkan kau akan mengucapkan selamat natal kepadaku tahun lalu. Tapi..”lanjutnya.Selama 10 menit mereka berdua terdiam .Akhrinya luhan membuka suaranya yang bergetar dengan sangat hebat. “sehun-a, bahkan..”Sehun mendongak menatap luhan. Mata luhan sudah penuh oleh air mata yang tak terbendung.“sehun-a, apa kabarmu? ““…..”“Apakah kau melakukan semuanya dengan baik tanpa aku? ““…”“Apakah tao lebih baik untukmu? ““…”“apakah kau masih menyukai bubble tea seperti dulu?”“…”“Apakah kau masih sering memikirkan diriku?”“…”“ Apakah kau masih sering datang ke toko ini?”“…”“ Apakah kau hidup dengan baik?”“…”“ Dimanakah kau tinggal sekarang? ““…”“Apakah kau masih mencintaiku?”“…”“ Apakah kau merindukanku?” “…”Tanya luhan dengan suara yang bergetar. Airmatanya mulai membasahi pipinya. “bahkan aku mempunyai seribu pertanyaan tentang dirimu sehun-a. bukan hanya kabarmu. Tetapi bagaimana keadaanmu sekarang? Aku sangat merindukanmu..” luhan menangis saat itu.Sehun mulai merintikkan air matanya. “aku tidak hidup dengan baik hyung.”“…”“ Aku kesepian.”“…”“aku tinggal dengan 5 orang temanku. Tetapi itu semua terasa hampa”“…”“ Aku ingin kau berada di sampingku. ““…”“aku memikirkanmu setiap hari”“…”“Aku merindukanmu hyung.”“…”“ Aku merindukan saat kau mengatakan aku sebagai ‘sehun-ku’”“…”“ aku merindukamu saat kau khawatir kepadaku.”“…”“aku merindukan hangatnya pelukkanmu”“…”“aku merindukan genggaman tangamu”“…”“aku merindukan suaramu”“…”“ Aku merindukan semua tentang dirimu.” Jawab sehun.“sehun-a..” luhan memeluk tubuh sehun. “maafkan aku. Maafkan aku” kata luhan. Ia terus terusan meminta maaf kepada sehun.“hyung. Aku merindukanmu.” Kata sehun sambil terus memeluk luhan.“sehun-a, aku tahu ini konyol. Tetapi aku sudah menunggu hari ini. Hari dimana kita bisa bertemu dan berbicara. Hari dimana kau mengatakan bahwa kau merindukanku.” Kata luhan dengan suaranya yang semakin bergetar.“hyung…” kata sehun.“terima kasih untuk merindukanku” kata luhan lagi.“dan terima kasih untuk mengingatku.” Kata sehun.“selamat hari natal sehun-a..” kata luhan sambil terus memeluk sehun.“selamat hari natal , hyung.”  -THE END-